
Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin populer di Indonesia dan dunia. Banyak orang mulai beralih dari mobil bensin ke mobil listrik karena dianggap lebih ramah lingkungan. Tapi, ada juga anggapan yang menyebar di masyarakat bahwa mobil listrik justru sangat boros terhadap kelistrikan. Lalu, apakah itu mitos atau fakta?
Mari kita bahas secara sederhana dan jernih.
Mobil listrik adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, bukan mesin bensin. Motor ini mendapatkan daya dari baterai yang harus diisi ulang dengan listrik. Sama seperti kamu mengisi daya HP, mobil listrik pun harus "di-charge".
Banyak orang berpikir bahwa mobil listrik akan menyedot listrik rumah dalam jumlah besar, bahkan bisa bikin tagihan listrik "meledak". Tapi, apakah benar seperti itu?
Jika dibandingkan dengan mobil bensin, mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi. Berikut penjelasan mudahnya:
Artinya, mobil listrik menggunakan energi dengan lebih hemat dan efektif.
Untuk jarak sekitar 100 km, mobil listrik biasanya membutuhkan:
Sebagai perbandingan:
Jika kamu mengisi daya di malam hari saat tarif listrik lebih murah, biayanya bisa jauh lebih hemat dibandingkan mengisi bensin.
Mobil listrik:
Anggapan bahwa mobil listrik sangat boros listrik adalah MITOS. Justru mobil listrik:
Namun, memang benar bahwa kita perlu menyiapkan sistem kelistrikan yang lebih baik, seperti stasiun pengisian daya (charging station) yang lebih merata dan penggunaan energi terbarukan.
Pindah ke mobil listrik bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal masa depan bersama. Dengan informasi yang benar dan sikap terbuka, kita bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk bumi dan generasi mendatang.