Pernahkah kalian mengalami saat membeli aki baru ternyata akinya palsu.
Nah, mimin pernah mengalaminya.
Hal tersebut menimbulkan rasa kesal dan penasaran. Kesal karena kurang teliti dalam membeli dan penasaran kenapa aki palsu lebih murah dan cepat soak. Biar kalian paham, simak penjelasan dibawah ini.
Ya, menggunakan aki KW (palsu atau replika) pada motor bisa mempercepat kerusakan aki atau sistem kelistrikan secara keseluruhan, bukan sekadar taktik marketing. Aki KW sering memiliki kualitas bahan rendah, tegangan tidak stabil, dan umur pakai pendek, yang membebani sistem pengisian motor. Sebab itulah harganya lebih murah dibandingkan aki asli.
Tegangan tidak stabil menyebabkan aki cepat tekor atau overcharge/undercharge, merusak spul dan regulator.β
Bahan grid dan elektrolit Aki KW tidak tahan lama, rentan korosi, bocor, atau meledak karena kurang katup pengaman.β
Beban listrik tidak sesuai spesifikasi motor, berpotensi korslet kabel atau ganggu ECU injeksi.
Ini fakta dari pengalaman bengkel dan produsen, di mana aki KW gagal uji kualitas produksi ketat, beda dengan asli bermerek seperti GS Astra atau Yuasa yang punya sertifikasi OEM. Harga murah jadi umpan, tapi biaya perbaikan sistem kelistrikan justru lebih mahal. (SC: Astraotoshop).
Pilih aki asli dari distributor resmi, cek kemasan, kode produksi jelas, dan garansi. Tes tegangan (sekitar 12.6V saat idle) sebelum pasang, dan rawat aki dengan matikan aksesori yang berlebihan.
Toko Aki Bateraiku:
Dalam hal kelistrikan, aki menjadi salah satu komponen penting dalam kendaraan. Kita ketahui bahwa, aki umumnya terbagi menjadi dua jenis yaitu aki kering dan aki basah.
Salah satu kelebihan dari aki kering adalah tidak perlu menambahkan air aki lagi atau biasa disebutΒ Maintenance Free.Β Sedangkan aki basah harus rutin 2-3 bulan sekali menambahkan air aki agar tidak cepat soak.
Kedua jenis tersebut tetap bisa di charge ulang. Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan charge aki motor? apakah membutuhkan durasi yang lama? Simak penjelasannya di bawah.
Dalam keadaan normal (mesin tidak menyala) tegangan aki berada pada angka 12,3 - 12,6 volt. Disisi lain, saat kendaraan menyala normalnya tegangan berada pada angka 12,9 - 14,2 volt.
Jika saat di tes, tegangan aki menunjukkan angka dibawah 12,3 volt. Maka ada kemungkinan kendaraan susah dinyalakan karena aki mulai tekor. Salah satu solusinya bisa di charge ulang.
Nah, ketika saat melakukan pengisian daya ulang baterai/aki bisa atau tidaknya bergantung dari kondisi akinya. Waktu yang dibutuhkan juga berbeda-beda. Jika menggunakan metode pengisian cepat, durasi yang diperlukan hanya 1-2 jam saja. Namun jika menggunakan metode normal, bisa memakan waktu lebih lama yaitu 5-6 jam tergantung dropnya.
Meskipun memakan waktu yang lebih lama, kami sarankan menggunakan metode normal saja. Agar daya yang masuk ke dalam aki bisa maksimal dan mencegah terjadinyaΒ overcharged.
Aki yang sudah lemah atau tekor masih bisa di-charge ulang. Namun dengan catatan, aki masih dalam kondisi normal. Lalu, teknik pengisiannya harus menggunakan charger khusus aki.

Berikut hal yang harus diperhatikan sebelum charge aki:
Demikian penjelasan yang dapat bateraiku sampaikan. Apabila aki sudah selesai di charge dan kendaraan bisa dinyalakan. Besar kemungkinan tidak akan bertahan lama. Karena, aki sudah mulai melemah. Satu-satunya solusi adalah membeli aki baru di toko aki.
Toko Aki Bateraiku:

Beberapa penyebab aki soak dari pemasangan/penggunaan lampu biled pada kendaraan sangat beragam. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Dilansir dari gridoto,
Salah satu penyebabnya ialah saat dibawa ke bengkel, aki memang benar-benar sudah melemah. Alhasil, lampu biled tidak menyala semestinya dan kendaraan susah jalan.
Disisi lain, lampu biled sudah sewajarnya memberikan beban yang besar pada kendaraan. Dia membawa daya kisaran 30 - 70 watt tergantung dari ukuran dan spesifikasinya. Penyebab lainnya seperti pemasangan yang salah pada konektor aki juga banyak ditemukan.

Beberapa bengkel banyak menjumpai bahwa, pemasangan lampu biled langsung sambung ke aki. Hal itulah yang menjadikan aki cepat soak atau rusak.
Seharusnya bisa dipasangkan relay terlebih dahulu untuk menstabilkan arus listrik. Sehingga lampu biled tidak mudah berkedip atau mengalami lonjakan arus yang bisa merusak komponennya.
Nah, itu tadi beberapa penyebab aki soak setelah pemasangan lampu biled.
Jadi, bijak dalam membeli dan memasang lampu biled itu penting. Pasang sesuai dengan kapasitas kendaraan. Jangan asal - asalan yang nantinya bisa menimbulkan kinerja kendaraan/kelistrikan tidak maksimal.
Fitur ADAS Diamond Sense (Advanced Driver Assistance System) adalah inovasi keselamatan dari Mitsubishi Motors yang dirancang untuk menghadirkan rasa nyaman sekaligus perlindungan ekstra selama berkendara. Berbekal sensor modern yang peka terhadap kondisi di sekitar kendaraan, teknologi ini membantu memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan menumbuhkan rasa percaya diri di setiap perjalanan.
Cruise Control dengan fitur advanced meliputi Adaptive with Low-Speed Follow yang mampu bergerak dalam kondisi Stop and Go dengan sangat mulus. Selain itu memiliki fitur Curve Deceleration yaitu mampu mengurangi kecepatan pada kondisi jalan berbelok.
Fitur Forward Collision Mitigation (FCM) secara otomatis menghidupkan rem ketika mendeteksi potensi tubrukan sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan pengendara serta pejalan kaki.
Fitur Rear-Cross Traffic Alert, fitur ini akan otomatis menyala jika ada kendaraan yang mendekat dari kedua sisi belakang. Sehingga, beresiko kecil terjadi tubrukan saat keluar parkir.
Fitur pada bumper pengendara yang mendeteksi kendaraan di titik buta Anda. Jika ada kendaraan di dekatnya, icon peringatan akan berkedip di kaca spion pintu.
Sistem akan menghidupkan suara serta memunculkan peringatan saat sensor depan atau belakang. Mendeteksi objek yang mennutupi jalur saat parkir dan mengontrol daya mesin untuk mencegah mobil melaju mendadak tanpa disengaja.
Kamera yang dipasang pada berbagai sisi untuk melihat tampilan blind spot yang membantu Anda parkir dengan lebih aman. Sensor ultrasonik juga memberi peringatan berupa warna berkedip saat terlalu dekat dengan objek lain.
Fitur Lane Change Assist memberikan rasa aman saat Anda berganti lajur. Ketika sistem mendeteksi risiko tinggi terjadinya benturan dengan kendaraan yang mendekat dari arah belakang. Lane Change Assist akan mengaktifkan alarm suara dan menampilkan indikator berkedip pada kaca spion samping sebagai peringatan.
Auto High Beam secara otomatis mengubah penggunaan lampu jauh dan lampu dekat jika terdeteksi sorot lampu kendaraan dari arah berlawanan serta lampu belakang kendaraan di depan.
Ketika saat perjalanan sekitar gelap, seperti pada malam hari atau saat melewati terowongan, lampu depan otomatis menyala demi keamanan dan kenyamanan Anda.
Fitur ini memberikan peringatan kepada pengemudi melalui tampilan di dashboard jika tekanan ban turun di bawah level yang aman, membantu mencegah kerusakan ban dan meningkatkan efisiensi bahan bakar serta keselamatan berkendara.
Dilansir dari detikoto , Mitsubishi Thailand meluncurkan Xpander dan Xpander Cross terbaru yang dilengkapi dengan fitur ADAS Diamond Sense. Tetapi hanya ada di negara Thailand bukan Indonesia.Β
Dengan banyaknya fitur yang ada pada diamond sense, aki yang dibawakan oleh Mitsubishi Xpander memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan versi sebelumnya. Baik dari segi ampere maupun CCA lebih unggul dengan seri sebelumnya.
Source: mitsubishimotors
Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin banyak terlihat di jalan. Mulai dari kota besar hingga ke daerah, kendaraan tanpa suara dan tanpa asap ini mulai menjadi pilihan masyarakat. Namun, dengan semakin populernya mobil listrik, banyak orang bertanya-tanya: apakah mobil konvensional (bermesin bensin atau diesel) masih bisa bertahan?
Beberapa alasan mengapa mobil listrik makin diminati antara lain:
Meski mobil listrik terus berkembang, bukan berarti mobil konvensional akan hilang dalam waktu dekat. Berikut beberapa alasannya:
Kita mungkin akan melihat peralihan bertahap dari mobil konvensional ke mobil listrik, bukan perubahan yang langsung terjadi dalam semalam. Mobil bensin dan diesel kemungkinan besar masih akan digunakan dalam 10β20 tahun ke depan, terutama di negara berkembang. Namun, tren global memang mengarah ke energi yang lebih bersih.
Beberapa produsen mobil besar bahkan sudah menyatakan akan menghentikan produksi mobil berbahan bakar fosil dalam beberapa dekade ke depan. Artinya, masa depan memang akan lebih dominan oleh mobil listrik, tetapi mobil konvensional masih akan bertahan selama masa transisi ini.
Maraknya mobil listrik adalah bagian dari upaya dunia untuk menjaga lingkungan dan mengurangi polusi. Namun, kendaraan konvensional belum sepenuhnya tergantikan. Keduanya masih akan hidup berdampingan selama beberapa waktu ke depan, sambil kita semua beradaptasi dengan teknologi baru yang lebih bersih dan efisien.
Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin populer di Indonesia dan dunia. Banyak orang mulai beralih dari mobil bensin ke mobil listrik karena dianggap lebih ramah lingkungan. Tapi, ada juga anggapan yang menyebar di masyarakat bahwa mobil listrik justru sangat boros terhadap kelistrikan. Lalu, apakah itu mitos atau fakta?
Mari kita bahas secara sederhana dan jernih.
Mobil listrik adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, bukan mesin bensin. Motor ini mendapatkan daya dari baterai yang harus diisi ulang dengan listrik. Sama seperti kamu mengisi daya HP, mobil listrik pun harus "di-charge".
Banyak orang berpikir bahwa mobil listrik akan menyedot listrik rumah dalam jumlah besar, bahkan bisa bikin tagihan listrik "meledak". Tapi, apakah benar seperti itu?
Jika dibandingkan dengan mobil bensin, mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi. Berikut penjelasan mudahnya:
Artinya, mobil listrik menggunakan energi dengan lebih hemat dan efektif.
Untuk jarak sekitar 100 km, mobil listrik biasanya membutuhkan:
Sebagai perbandingan:
Jika kamu mengisi daya di malam hari saat tarif listrik lebih murah, biayanya bisa jauh lebih hemat dibandingkan mengisi bensin.
Mobil listrik:
Anggapan bahwa mobil listrik sangat boros listrik adalah MITOS. Justru mobil listrik:
Namun, memang benar bahwa kita perlu menyiapkan sistem kelistrikan yang lebih baik, seperti stasiun pengisian daya (charging station) yang lebih merata dan penggunaan energi terbarukan.
Pindah ke mobil listrik bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal masa depan bersama. Dengan informasi yang benar dan sikap terbuka, kita bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk bumi dan generasi mendatang.
Bahaya, Isi Ulang Aki Pakai Campuran Bodrex Berakibat Fatal β Jangan Coba-Coba!
Pernah dengar soal orang yang mengisi ulang aki motor atau mobil dengan campuran air dan Bodrex? Mungkin terdengar aneh, tapi kenyataannya hal ini cukup sering terjadi di masyarakat karena anggapan bisa bikin aki lebih tahan lama atau lebih cepat nyala. Sayangnya, cara ini bukan hanya salah kaprah, tapi juga berbahaya dan bisa berakibat fatal β baik untuk kendaraan maupun keselamatan diri sendiri.
Aki (accu atau baterai) adalah komponen penting pada kendaraan bermotor. Ia menyimpan energi listrik untuk menghidupkan mesin, menyalakan lampu, klakson, dan perangkat elektronik lainnya. Di dalam aki, terdapat cairan elektrolit (campuran air suling dan asam sulfat) yang membantu proses kimia menghasilkan arus listrik.
Beberapa orang percaya bahwa mencampurkan tablet Bodrex (obat sakit kepala) ke dalam air aki bisa membuat aki lebih kuat atau menyelesaikan masalah aki yang cepat tekor. Padahal ini adalah mitos yang beredar tanpa dasar ilmiah.
Fakta penting: Bodrex adalah obat yang mengandung parasetamol, kafein, dan bahan lain yang sama sekali tidak dirancang untuk digunakan dalam sistem kelistrikan atau kimia aki.
Jika aki mulai lemah atau kurang daya, jangan coba-coba eksperimen. Lakukan langkah-langkah berikut:
Mengisi aki dengan campuran Bodrex adalah tindakan yang tidak aman, tidak efektif, dan bisa berakibat fatal. Aki bukan tempat eksperimen bahan kimia. Lebih baik mengeluarkan sedikit biaya untuk perawatan yang tepat, daripada menyesal karena kendaraan rusak atau bahkan terjadi kecelakaan.
Mari sebarkan informasi ini kepada keluarga dan teman, agar tidak ada lagi yang tertipu mitos berbahaya seperti ini. Keselamatan dan kesehatan jauh lebih penting dari coba-coba yang tak berdasar.
Di tengah semakin populernya kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda listrik, banyak orang mulai membandingkan harga komponen-komponen pentingnya, terutama aki atau baterai. Salah satu hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian orang adalah harga aki sepeda listrik yang ternyata lebih mahal dibandingkan aki motor biasa. Kenapa bisa begitu?
Yuk, kita bahas dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti!
Pertama-tama, penting untuk dipahami bahwa fungsi aki pada sepeda listrik dan motor bensin itu berbeda.
Karena tugasnya jauh lebih berat, wajar jika teknologi dan kapasitas aki sepeda listrik lebih tinggi dan mahal.
Baca Juga : Daftar Harga Motor Listrik Honda Terbaru, Ada yang Mulai Rp 16 Jutaan
Aki pada motor konvensional umumnya masih menggunakan aki asam timbal (lead-acid) yang harganya relatif murah. Sementara itu, banyak sepeda listrik sekarang menggunakan baterai lithium-ion, jenis baterai yang lebih canggih, ringan, dan tahan lama.
Contoh perbandingan:
- Aki motor biasa: Rp200.000 β Rp400.000
- Aki sepeda listrik (lithium): Rp1.500.000 β Rp5.000.000 tergantung kapasitas dan merek
Teknologi lithium-ion juga digunakan di smartphone, laptop, hingga mobil listrik seperti Tesla, lho! Tapi memang harganya lebih tinggi.
Baterai sepeda listrik harus mampu membawa pengendara menempuh jarak puluhan kilometer. Oleh karena itu, kapasitasnya jauh lebih besar dibanding aki motor biasa.
Selain itu, aki lithium juga memiliki usia pakai (lifetime) yang lebih panjang dan sistem pengisian daya yang lebih efisien. Jadi meskipun mahal di awal, dalam jangka panjang justru bisa lebih hemat.
Baca Juga : Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Performa Optimal
Beberapa baterai sepeda listrik sudah dilengkapi dengan sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS). Sistem ini membantu menjaga suhu, mengatur arus listrik, dan memperpanjang umur baterai. Tentu saja, ini juga membuat harganya menjadi lebih tinggi.
Jadi, mengapa harga aki sepeda listrik lebih mahal dari aki motor biasa?

β
Karena fungsinya lebih berat sebagai penggerak utama
β
Karena menggunakan teknologi baterai yang lebih canggih
β
Karena kapasitas dan daya tahannya lebih besar
β
Karena dilengkapi sistem manajemen baterai modern
Meskipun harga awalnya lebih mahal, baterai sepeda listrik menawarkan efisiensi dan daya tahan yang sebanding dengan investasinya. Jadi, tidak heran jika sepeda listrik kini semakin diminati sebagai alternatif kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat dalam jangka panjang.
Yamaha Nmax Turbo kini dilengkapi dengan sistem CVT elektrik bernama YECVT (Yamaha Electric CVT). Berkat teknologi ini, Nmax hadir dengan dua pilihan mode berkendara, yaitu mode T (Town) untuk penggunaan dalam kota, dan mode S (Sport) untuk performa lebih agresif. Selain itu, fitur 'turbo' juga disematkan, memungkinkan pengendara untuk melakukan akselerasi dan deselerasi instan melalui tombol Y-Shift yang terletak di setang kanan.
Perlu diketahui bahwa sistem CVT elektrik pada Yamaha Nmax terbaru ini merupakan yang pertama dan tercanggih di kelasnya. Belum ada kompetitor di segmen matic di power 150-160 cc yang mengusung teknologi serupa, menjadikan YECVT sebagai tolok ukur baru dalam kategori ini.
Baca Juga : Perbedaan Aki Motor Yamaha NMAX Dari Tahun Ke Tahun

Memang benar teknologi yang dibawa oleh NMAX Turbo ini bikin iri hati motor lainnya. Tetapi, apakah teknologi ini aman digunakan dalam jangkau panjang? terutama pada kelistrikannya yang menyongsong kendaraannya. Karena, tidak mungkin teknologi secanggih ini membawa beban yang kecil untuk kelistrikan. Terutama pada aki.
Pada sistem YECVT di Yamaha Nmax Turbo, komponen roller yang biasanya ada di pulley depan (pulley primer) dihilangkan. Sebagai gantinya, pergerakan pulley depan diatur oleh motor khusus yang dikendalikan oleh TCU (Transmission Control Unit). TCU ini bekerja berdasarkan informasi dari sensor di pulley primer dan sekunder.
Secara sederhana, teknologi YECVT memungkinkan pengendara Nmax Turbo untuk mengatur putaran pulley secara langsung dan lebih cepat. Ini berbeda dengan CVT biasa yang menggunakan roller dan hanya bisa bekerja berdasarkan gaya sentrifugal serta bukaan gas dari pengendara.
Untuk mendukung sistem ini, Yamaha menambahkan tombol khusus bernama Y-Shift, yang posisinya ada di bawah tombol klakson. Tombol ini memungkinkan pengendara melakukan akselerasi instan seperti efek "turbo", dengan tiga tingkat kekuatan: Low (1), Medium (2), dan High (3). Fitur ini sangat berguna, misalnya saat ingin menyalip kendaraan lain, naik tanjakan, atau ketika berboncengan. (Sumber : DetikOto)
Jadi, teknologi YECVT ini sudah teruji dan diantisipasi untuk memaksimalkan kinerja aki. Tidak perlu khawatir akan kerusakan kelistrikan lainnya.
Baca Juga : Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Performa Optimal