Pernah nggak kamu mengalami mobil tiba-tiba susah dinyalakan di pagi hari? Atau saat buru-buru, starter malah cuma bunyi “klek-klek” tanpa mesin menyala? Bisa jadi itu tanda aki mobil kamu mulai lemah atau bahkan hampir “KO” alias habis masa pakainya.
Aki adalah salah satu komponen vital dalam kendaraan. Tanpa aki yang prima, mobil kamu bisa mogok sewaktu-waktu. Supaya nggak sampai kejadian yang bikin panik, yuk kenali 5 ciri aki mobil yang hampir soak berikut ini!
Ciri paling umum adalah saat kamu memutar kunci kontak atau tekan tombol start, mesin terasa berat untuk menyala. Kadang harus dicoba beberapa kali baru hidup, atau malah nggak nyala sama sekali. Ini biasanya karena daya listrik dari aki sudah melemah, sehingga tidak cukup kuat untuk memutar starter mesin.
Kalau kamu perhatikan lampu depan mobil jadi lebih redup dari biasanya, apalagi saat malam hari, itu juga bisa jadi sinyal aki bermasalah. Begitu juga dengan lampu indikator di dashboard yang kadang mati-nyala atau kurang terang. Aki yang lemah tidak mampu menyuplai arus listrik yang stabil ke seluruh sistem mobil.
Klakson yang biasanya nyaring tiba-tiba jadi cempreng atau bahkan serak, bisa disebabkan oleh aki yang hampir habis tenaganya. Cobalah bunyikan klakson—jika suaranya melemah, itu bisa jadi alarm awal bahwa aki kamu perlu dicek.
Mobil-mobil modern biasanya punya indikator aki di panel dashboard. Kalau lampu indikator aki menyala terus atau muncul sesekali, itu tandanya ada masalah di sistem pengisian daya atau aki itu sendiri. Segera cek ke bengkel sebelum makin parah.
Aki yang sudah aus atau rusak kadang mengeluarkan bau menyengat seperti bau asam atau bau telur busuk dari kap mesin. Ini bisa terjadi karena kebocoran atau reaksi kimia dalam aki. Jika kamu mencium bau aneh seperti ini, sebaiknya langsung periksa kondisi aki secara fisik.
Usia aki juga penting. Umumnya aki bertahan 1,5–2 tahun, tergantung pemakaian dan perawatan. Kalau sudah lebih dari itu, sebaiknya mulai siapkan untuk mengganti.
Periksa terminal aki. Kadang bukan akinya yang rusak, tapi koneksi ke aki yang kotor atau kendur. Bersihkan dan pastikan terpasang kuat.
Mencegah lebih baik daripada mogok di tengah jalan. Kenali ciri-ciri aki lemah sejak awal agar kamu bisa segera mengambil tindakan—entah isi ulang (jika aki basah), atau ganti baru (jika aki kering). Jangan tunggu sampai mobil mogok di tempat yang merepotkan!
Dengan merawat aki secara rutin, kamu bisa berkendara lebih tenang dan aman.
Baru-baru ini, masyarakat ramai memperbincangkan fenomena bongkar sel aki (accumulator atau battery cell) yang dilakukan oleh sebagian orang, baik untuk kepentingan eksperimen maupun alasan ekonomi. Praktik ini memicu perdebatan luas karena dianggap berisiko tinggi dan dapat menimbulkan bahaya serius, baik bagi pelaku maupun lingkungan sekitar. Artikel ini akan mengupas secara sederhana mengenai apa itu sel aki, mengapa membongkarnya berbahaya, dan mengapa isu ini menjadi kontroversial di masyarakat.
Aki adalah sumber listrik yang banyak digunakan di kendaraan seperti mobil dan motor. Di dalamnya terdapat cairan kimia berbahaya seperti asam sulfat serta logam berat seperti timbal. Sel aki sendiri merupakan bagian dalam aki yang menyimpan energi listrik melalui proses kimia. Setiap aki biasanya terdiri dari beberapa sel yang bekerja bersama untuk menghasilkan arus listrik.
Banyak orang awam tidak menyadari bahwa membongkar sel aki secara sembarangan bisa sangat berbahaya. Berikut beberapa risiko utamanya:
Paparan Zat Kimia Beracun
Cairan di dalam aki, terutama asam sulfat, sangat korosif dan bisa menyebabkan luka bakar parah jika terkena kulit. Jika terhirup, uapnya juga bisa merusak saluran pernapasan.
Ledakan
Aki bisa meledak jika dibuka secara tidak tepat. Gas hidrogen yang dihasilkan selama proses kimia dalam aki sangat mudah meledak jika terkena percikan api atau percikan logam.
Kerusakan Lingkungan
Cairan dan logam berat dari aki yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Risiko Kebakaran
Jika bagian-bagian dari aki bersentuhan dengan logam lain atau terkena panas, bisa menyebabkan korsleting atau percikan api.
Di era media sosial, banyak orang mencoba eksperimen sendiri, baik karena rasa ingin tahu, ingin hemat, atau sekadar mengikuti tren. Beberapa video menunjukkan cara membuka aki untuk mengambil logam di dalamnya atau “menghidupkan” aki bekas agar bisa dipakai lagi. Padahal, tanpa pengetahuan dan alat pelindung yang memadai, tindakan ini sangat berbahaya.
Sebagian orang menganggap membongkar sel aki sebagai bentuk kreativitas atau upaya mandiri untuk menghemat biaya. Namun banyak ahli dan pihak berwenang mengingatkan bahwa keselamatan harus diutamakan. Mereka menekankan bahwa aki bekas sebaiknya dikembalikan ke tempat daur ulang resmi agar bisa ditangani secara aman.
Baca Juga: Satu Tips Rahasia Supaya Aki Tahan Lama
Di sisi lain, perdebatan ini membuka mata masyarakat tentang pentingnya edukasi teknis dan keselamatan. Pemerintah dan komunitas diharapkan lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang risiko membongkar perangkat elektronik atau kimiawi tanpa pengetahuan yang cukup.
Membongkar sel aki bukanlah hal sepele. Meski terlihat sederhana di video, risikonya sangat besar. Kesadaran akan bahaya ini penting agar tidak ada lagi korban luka atau kerusakan lingkungan akibat tindakan yang tampak “iseng” namun berpotensi fatal. Mari kita lebih bijak dan utamakan keselamatan dalam bertindak.
Aki adalah jantung kelistrikan motor. Tanpa aki yang sehat, motor tidak bisa distarter, lampu tidak menyala terang, dan sistem elektronik lainnya pun bisa bermasalah. Sayangnya, banyak orang yang menyimpan motornya dalam waktu lama—entah karena ditinggal mudik, tugas luar kota, atau memang jarang dipakai—tanpa tahu cara merawat aki agar tidak cepat soak. Padahal, aki yang dibiarkan begitu saja bisa rusak meskipun motor tidak dipakai sama sekali.
Berikut ini beberapa trik mudah dan efektif untuk menyimpan aki motor agar tetap awet meskipun motor tidak digunakan selama berbulan-bulan.
Langkah pertama yang paling penting adalah melepaskan kabel aki, terutama kabel negatif (-). Ini mencegah arus listrik mengalir ke sistem motor yang tetap "makan" daya meski motor mati, seperti alarm atau jam digital. Dengan melepaskan kabel aki, kamu bisa menghindari kebocoran arus listrik yang bisa bikin aki soak secara perlahan.
Sebelum motor disimpan lama, pastikan aki dalam kondisi terisi penuh. Aki yang kosong atau lemah saat disimpan akan lebih cepat rusak karena proses sulfatasi—yaitu menumpuknya kristal pada pelat aki yang bisa mengganggu kinerjanya.
Kamu bisa mengecek tegangan aki dengan voltmeter. Untuk aki motor 12 volt, pastikan tegangannya di kisaran 12,6V atau lebih. Kalau di bawah itu, sebaiknya dicas dulu dengan charger aki.
Kalau kamu berencana menyimpan motor lebih dari 1 bulan, isi ulang aki setiap 2–3 minggu sekali. Ini penting, terutama untuk aki basah, karena jenis ini lebih cepat kehilangan daya. Gunakan charger aki otomatis (trickle charger) yang bisa menjaga voltase tanpa overcharge.
Suhu ruangan juga berpengaruh besar terhadap daya tahan aki. Hindari menyimpan motor di tempat panas atau lembap, karena bisa mempercepat penguapan cairan aki dan merusak komponennya. Sebaiknya simpan di garasi yang teduh dan berventilasi baik.
Buat kamu yang masih pakai aki basah, jangan lupa cek ketinggian air aki sebelum menyimpan motor. Pastikan air aki berada di antara batas MIN dan MAX. Kalau kurang, tambahkan air aki murni (bukan air aki zuur). Ini membantu menjaga keseimbangan kimiawi di dalam aki.
Jika motormu masih memiliki kick starter, coba engkol motor setiap 1–2 minggu sekali. Ini membantu menggerakkan komponen mesin dan sedikit "menghidupkan" sistem aki, walaupun motor tidak benar-benar dihidupkan.
Merawat aki saat motor tidak digunakan itu penting untuk menghindari kerusakan dan pemborosan. Dengan melepas kabel aki, menjaga voltase, menyimpan di tempat yang tepat, dan melakukan pengecekan berkala, aki motor kamu bisa tetap prima meskipun ditinggal berbulan-bulan. Trik-trik ini tidak butuh alat khusus, cukup dengan kesadaran dan kebiasaan baik.
Ayo, rawat motormu dengan bijak—karena sedikit perhatian hari ini bisa menghindarkan kamu dari masalah besar besok!
Tips memperbaiki aki kering yang tidak bisa menyimpan setrum sebenarnya cukup mudah loh. Paling utama adalah sobat BateraiKu mengerti dan memahami seluruh langkah-langkahnya. Permasalahan ini cukup menyulitkan untuk kinerja mesin pada mobil. Ketika aki kering tidak bisa menyimpan setrum, maka komponen listrik lainnya tidak bisa menyimpan daya listrik yang sesuai. Makin penasaran untuk solusinya? Simak penjelasannya dibawah ini.
Tips Memperbaiki Aki Kering Yang Tidak Bisa Menyimpan Setrum
Bagi sobat BateraiKu yang belum tahu tipsnya, perlu kalian ketahui bahwa cairan yang terdapat pada aki berwujud gel. Meskipun megalami penguapan, uap tersebut tidak keluar. Melainkan tetap berada di dalam aki. Proses itulah yang membuat aki kering biasa disebut aki bebas perawatan. Fungsi dari aki juga cukup banyak. Dimulai dari mengatur kinerja suhu dalam mesin hingga menunjang daya listrik berbagai komponen sistem listrik pada mobil. Namun, jika sudah tidak bisa meyimpan setrum lagi, pasti sangat menyusahkan Anda. Oleh karena itu, yuk simak apa saja tips-tipsnya.
Langkah pertama yang harus Sobat BateraiKu lakukan adalah melepaskan/memutus hubungan pada arus aki. Dengan cara melepaskan kedua kabel pada masing-masing terminal pada aki (lepas dari terminal negatif dahulu lalu terminal positif). Lakukan langkah ini dengan hati-hati agar tidak terjadi korsleting pada mesin. Kemudian, keluarkan aki yang terdapat pada mobil.
Langkah kedua yang harus sobat BateraiKu lakukan adalah membuka penutup pada aki yang tadi sudah dilepas dari dalam mesin mobil. Jika semuanya sudah terbuka, lanjut ke tips yang ketiga.
Baca Juga : Tips Aki Awet: Matikan Perangkat Elektronik Sebelum Matikan Mesin
Langkah ketiga yaitu isikan aki dengan air zuur. Sobat BateraiKu harus membeli dahulu jika belum punya (beli disini). Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa air zuur yang dibeli tidak akan merusak aki. Eitss, tidak hanya air zuur ya.Tetapi juga membutuhkan alat suntikan untuk mengisinya.
Sobat BateraiKu dapat memasukkan air zuur ke dalam alat suntikan. Kemudian, suntikkan air zuur ke dalam lubang aki. Harap pastikan volume air berada pada batas yang tepat. Jika terlalu banyak, maka akan menyebabkan kerusakan pada aki. Tentu saja sobat BateraiKu tidak menginginkan hal itu terjadi, bukan? Oleh sebab itu, pengisian air zuur ke dalam lubang aki harus memakai takaran yang tepat.
Langkah keempat, Anda dapat menutup kembali aki dengan rapat. Pastikan penutup karet sudah tertutup dengan benar agar udara tidak dapat masuk ke dalam.
Baca Juga : Apa Penyebab Mobil Sulit Dihidupkan di Pagi Hari?
Langkah kelima yang harus dilakukan ialah sobat BateraiKu harus bisa memasang kabel aki. Lakukan pemasangan dari terminal positif lalu beralih ke pemasangan terminal negatif. Lakukan langkah ini dengan hati-hati agar tidak terjadi arus pendek pada mobil.
Langkah terakhir yaitu coba hidupkan mesin Anda dahulu. Saat menghidupkan mesin mobil, pastikan RPM stasioner pada angka 700. Jika RPM dibawah 700, pengisian daya pada aki tidak akan maksimal. Sebaliknya, jika sudah diatas 700 RPM, sobat BateraiKu telah berhasil mengatasi permasalahannya. (Sumber: Auto2000)
Nah, itu dia Tips Memperbaiki Aki Kering Yang Tidak Bisa Menyimpan Setrum. Tetapi, jika tips diatas cukup susah untuk Anda lakukan, sobat BateraiKu dapat berkunjung ke Aki BateraiKu yang tersedia di berbagai cabang.
Support teknisi yang handal dan berpengalaman dapat memperbaiki masalah tersebut. Sehingga performa mobil menjadi lebih bagus. Berikut kontak yang dapat sobat BateraiKu hubungi.
Cabang Malang : 0812 6000 1700 (WA/Telp)
Lokasi di Malang : Toko Aki BateraiKu Malang
Cabang Bali : 0812 6000 1800 (WA/Telp)
Lokasi di Bali : Toko Aki BateraiKu Bali
Cabang Jakarta : 0812 6000 1900 (WA/Telp)
Lokasi di Jakarta : BateraiKu Sentra Aki Mobil & Motor
Cabang Sidoarjo : 0812 6000 3700 (WA/Telp)
Lokasi di Sidoarjo : Toko Aki Juanda