Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin populer di Indonesia dan dunia. Banyak orang mulai beralih dari mobil bensin ke mobil listrik karena dianggap lebih ramah lingkungan. Tapi, ada juga anggapan yang menyebar di masyarakat bahwa mobil listrik justru sangat boros terhadap kelistrikan. Lalu, apakah itu mitos atau fakta?
Mari kita bahas secara sederhana dan jernih.
Mobil listrik adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, bukan mesin bensin. Motor ini mendapatkan daya dari baterai yang harus diisi ulang dengan listrik. Sama seperti kamu mengisi daya HP, mobil listrik pun harus "di-charge".
Banyak orang berpikir bahwa mobil listrik akan menyedot listrik rumah dalam jumlah besar, bahkan bisa bikin tagihan listrik "meledak". Tapi, apakah benar seperti itu?
Jika dibandingkan dengan mobil bensin, mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi. Berikut penjelasan mudahnya:
Artinya, mobil listrik menggunakan energi dengan lebih hemat dan efektif.
Untuk jarak sekitar 100 km, mobil listrik biasanya membutuhkan:
Sebagai perbandingan:
Jika kamu mengisi daya di malam hari saat tarif listrik lebih murah, biayanya bisa jauh lebih hemat dibandingkan mengisi bensin.
Mobil listrik:
Anggapan bahwa mobil listrik sangat boros listrik adalah MITOS. Justru mobil listrik:
Namun, memang benar bahwa kita perlu menyiapkan sistem kelistrikan yang lebih baik, seperti stasiun pengisian daya (charging station) yang lebih merata dan penggunaan energi terbarukan.
Pindah ke mobil listrik bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal masa depan bersama. Dengan informasi yang benar dan sikap terbuka, kita bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk bumi dan generasi mendatang.
Bahaya, Isi Ulang Aki Pakai Campuran Bodrex Berakibat Fatal – Jangan Coba-Coba!
Pernah dengar soal orang yang mengisi ulang aki motor atau mobil dengan campuran air dan Bodrex? Mungkin terdengar aneh, tapi kenyataannya hal ini cukup sering terjadi di masyarakat karena anggapan bisa bikin aki lebih tahan lama atau lebih cepat nyala. Sayangnya, cara ini bukan hanya salah kaprah, tapi juga berbahaya dan bisa berakibat fatal – baik untuk kendaraan maupun keselamatan diri sendiri.
Aki (accu atau baterai) adalah komponen penting pada kendaraan bermotor. Ia menyimpan energi listrik untuk menghidupkan mesin, menyalakan lampu, klakson, dan perangkat elektronik lainnya. Di dalam aki, terdapat cairan elektrolit (campuran air suling dan asam sulfat) yang membantu proses kimia menghasilkan arus listrik.
Beberapa orang percaya bahwa mencampurkan tablet Bodrex (obat sakit kepala) ke dalam air aki bisa membuat aki lebih kuat atau menyelesaikan masalah aki yang cepat tekor. Padahal ini adalah mitos yang beredar tanpa dasar ilmiah.
Fakta penting: Bodrex adalah obat yang mengandung parasetamol, kafein, dan bahan lain yang sama sekali tidak dirancang untuk digunakan dalam sistem kelistrikan atau kimia aki.
Jika aki mulai lemah atau kurang daya, jangan coba-coba eksperimen. Lakukan langkah-langkah berikut:
Mengisi aki dengan campuran Bodrex adalah tindakan yang tidak aman, tidak efektif, dan bisa berakibat fatal. Aki bukan tempat eksperimen bahan kimia. Lebih baik mengeluarkan sedikit biaya untuk perawatan yang tepat, daripada menyesal karena kendaraan rusak atau bahkan terjadi kecelakaan.
Mari sebarkan informasi ini kepada keluarga dan teman, agar tidak ada lagi yang tertipu mitos berbahaya seperti ini. Keselamatan dan kesehatan jauh lebih penting dari coba-coba yang tak berdasar.
Pernah nggak sih kamu bingung saat mau ganti aki motor, terus ditawari dua pilihan: aki seharga 100 ribu dan satu lagi 300 ribu? Keduanya terlihat mirip, sama-sama muat di motor kamu, dan katanya bisa nyalain motor dengan lancar. Tapi kok harganya beda jauh, ya?
Nah, ini pertanyaan yang sering muncul: apakah ini cuma trik marketing, atau memang kualitasnya benar-benar beda? Yuk kita bahas bareng-bareng dengan bahasa yang gampang dipahami.
Aki motor adalah sumber listrik utama untuk menyalakan motor kamu, terutama kalau kamu pakai starter elektrik. Selain itu, aki juga bantu sistem lampu, klakson, dan komponen kelistrikan lainnya. Kalau aki lemah atau rusak, motor jadi susah nyala, apalagi di pagi hari.
Jadi, penting banget buat pilih aki yang tahan lama dan sesuai kebutuhan motor kamu.
Aki dengan harga 100 ribuan biasanya adalah:
Aki lokal atau non-merek terkenal
Kapasitas lebih kecil
Umur pakai rata-rata lebih pendek (sekitar 6-12 bulan)
Garansi terbatas atau bahkan tidak ada
Memang, harganya sangat terjangkau dan bisa jadi solusi kalau kamu sedang hemat. Tapi kamu perlu waspada, karena beberapa aki murah:
Cepat soak (nggak tahan lama)
Tidak tahan panas
Bahan komponen dalamnya kadang lebih tipis atau kualitasnya rendah
Kalau kamu sering pakai motor jarak jauh, atau motor kamu banyak fitur elektronik (seperti alarm, USB charger, dll), aki seperti ini bisa cepat lemah.
Aki dengan harga 300 ribu ke atas biasanya:
Punya merek terkenal dan sudah teruji
Memakai bahan berkualitas
Daya tahan lebih lama (1,5–3 tahun)
Disertai garansi resmi
Ada layanan purna jual (seperti pengecekan gratis)
Harga yang lebih tinggi ini bukan cuma soal merek, tapi juga soal investasi jangka panjang. Daripada ganti aki murah tiap 6 bulan, lebih hemat beli aki bagus yang tahan 2 tahun.
Tapi hati-hati juga, ya. Kadang ada penjual yang "mengemas" produk biasa dengan embel-embel "teknologi terbaru" atau "super tahan lama" padahal belum tentu terbukti. Ini bagian dari strategi marketing yang sering digunakan untuk menaikkan harga.
Kembali lagi ke kebutuhan kamu. Kalau kamu:
Pakai motor hanya sesekali
Butuh aki darurat
Sedang sangat menghemat biaya
...aki 100 ribu bisa jadi pilihan cepat. Tapi kalau kamu ingin:
Motor stabil dan nyaman tiap hari
Tidak ribet gonta-ganti aki
Jaminan kualitas dan layanan
...aki 300 ribu bisa jauh lebih worth it.
Yang penting, jangan cuma lihat harga. Lihat juga spesifikasi, garansi, review pengguna lain, dan reputasi mereknya. Jangan sampai kamu tertipu trik marketing yang cuma manis di kata-kata, tapi nggak tahan lama di jalanan.
Aki motor murah dan mahal memang beda. Bukan sekadar soal harga, tapi juga soal daya tahan, layanan, dan kualitas. Marketing memang punya peran besar dalam membuat produk terlihat lebih menarik, tapi sebagai pembeli cerdas, kita perlu lihat bukti nyata dan pengalaman nyata.
Pilih yang sesuai kebutuhanmu, bukan hanya yang kelihatan murah atau mahal.
Pernah nggak kamu mengalami mobil tiba-tiba susah dinyalakan di pagi hari? Atau saat buru-buru, starter malah cuma bunyi “klek-klek” tanpa mesin menyala? Bisa jadi itu tanda aki mobil kamu mulai lemah atau bahkan hampir “KO” alias habis masa pakainya.
Aki adalah salah satu komponen vital dalam kendaraan. Tanpa aki yang prima, mobil kamu bisa mogok sewaktu-waktu. Supaya nggak sampai kejadian yang bikin panik, yuk kenali 5 ciri aki mobil yang hampir soak berikut ini!
Ciri paling umum adalah saat kamu memutar kunci kontak atau tekan tombol start, mesin terasa berat untuk menyala. Kadang harus dicoba beberapa kali baru hidup, atau malah nggak nyala sama sekali. Ini biasanya karena daya listrik dari aki sudah melemah, sehingga tidak cukup kuat untuk memutar starter mesin.
Kalau kamu perhatikan lampu depan mobil jadi lebih redup dari biasanya, apalagi saat malam hari, itu juga bisa jadi sinyal aki bermasalah. Begitu juga dengan lampu indikator di dashboard yang kadang mati-nyala atau kurang terang. Aki yang lemah tidak mampu menyuplai arus listrik yang stabil ke seluruh sistem mobil.
Klakson yang biasanya nyaring tiba-tiba jadi cempreng atau bahkan serak, bisa disebabkan oleh aki yang hampir habis tenaganya. Cobalah bunyikan klakson—jika suaranya melemah, itu bisa jadi alarm awal bahwa aki kamu perlu dicek.
Mobil-mobil modern biasanya punya indikator aki di panel dashboard. Kalau lampu indikator aki menyala terus atau muncul sesekali, itu tandanya ada masalah di sistem pengisian daya atau aki itu sendiri. Segera cek ke bengkel sebelum makin parah.
Aki yang sudah aus atau rusak kadang mengeluarkan bau menyengat seperti bau asam atau bau telur busuk dari kap mesin. Ini bisa terjadi karena kebocoran atau reaksi kimia dalam aki. Jika kamu mencium bau aneh seperti ini, sebaiknya langsung periksa kondisi aki secara fisik.
Usia aki juga penting. Umumnya aki bertahan 1,5–2 tahun, tergantung pemakaian dan perawatan. Kalau sudah lebih dari itu, sebaiknya mulai siapkan untuk mengganti.
Periksa terminal aki. Kadang bukan akinya yang rusak, tapi koneksi ke aki yang kotor atau kendur. Bersihkan dan pastikan terpasang kuat.
Mencegah lebih baik daripada mogok di tengah jalan. Kenali ciri-ciri aki lemah sejak awal agar kamu bisa segera mengambil tindakan—entah isi ulang (jika aki basah), atau ganti baru (jika aki kering). Jangan tunggu sampai mobil mogok di tempat yang merepotkan!
Dengan merawat aki secara rutin, kamu bisa berkendara lebih tenang dan aman.
Bagi banyak pemilik mobil, salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah: "Kenapa aki mobil bawaan (standar pabrik) bisa lebih awet dibandingkan aki pengganti yang dibeli di toko?" Apakah ini hanya kebetulan, atau memang ada alasannya?
Mari kita kupas dengan bahasa sederhana.
Aki mobil adalah sumber tenaga listrik utama yang digunakan untuk menyalakan mesin (melalui starter), menyalakan lampu, AC, audio, dan sistem kelistrikan lainnya. Tanpa aki yang sehat, mobil sulit dihidupkan dan bisa mogok kapan saja.
Banyak pengguna mobil yang merasakan bahwa aki bawaan pabrik bisa bertahan 3 hingga 5 tahun, sementara aki pengganti kadang hanya bertahan 1–2 tahun. Apa sebabnya?
Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya:
Aki yang dipasang dari pabrik biasanya sudah disesuaikan dengan spesifikasi dan kebutuhan listrik mobil tersebut. Artinya, aki tersebut benar-benar cocok dengan sistem kelistrikan mobil.
Aki bawaan biasanya langsung dipasang saat mobil dirakit di pabrik. Artinya, aki tersebut tidak terlalu lama disimpan di toko atau gudang, jadi kondisinya masih segar saat dipasang.
Saat mobil baru digunakan, biasanya perawatan masih sangat baik. Mesin masih optimal, sistem pengisian (alternator) masih prima, dan belum banyak modifikasi kelistrikan. Ini membantu aki bekerja dengan ringan dan awet.
Setelah baterai bawaan habis masa pakainya, pemilik mobil membeli aki baru. Tapi kadang aki pengganti justru lebih cepat soak (rusak). Beberapa kemungkinan penyebabnya:
Salah pilih tipe atau kapasitas aki. Tidak semua aki cocok untuk semua mobil.
Penyimpanan terlalu lama di toko. Aki yang sudah lama disimpan bisa menurun kualitasnya walau belum digunakan.
Kualitas aki berbeda. Tidak semua merek punya standar kualitas yang sama.
Kondisi mobil sudah berubah. Misalnya ada tambahan aksesori seperti audio besar, lampu tambahan, atau sistem alarm yang menguras daya.
Belum tentu. Aki bawaan bisa terasa lebih awet karena kombinasi dari kualitas, kondisi kendaraan yang masih baru, dan penggunaan yang masih ideal. Tapi bukan berarti aki pengganti pasti jelek.
Yang paling penting adalah:
âś… Pilih aki yang sesuai spesifikasi mobil
âś… Pastikan membeli dari toko terpercaya
âś… Lakukan perawatan berkala, seperti mengecek air aki (jika tipe basah), membersihkan terminal aki, dan memeriksa sistem pengisian daya
Baca Juga : Bahaya! Bongkar Sel Aki Memicu Perdebatan Pada Publik
Baterai bawaan mobil memang sering terasa lebih tahan lama, tapi itu bukan semata karena kualitasnya saja. Banyak faktor lain yang berpengaruh, mulai dari kondisi mobil, cara pemakaian, hingga pemilihan aki pengganti.
Jika kita cermat dalam memilih dan merawat aki, aki pengganti pun bisa awet seperti aki bawaan.
Baru-baru ini, masyarakat ramai memperbincangkan fenomena bongkar sel aki (accumulator atau battery cell) yang dilakukan oleh sebagian orang, baik untuk kepentingan eksperimen maupun alasan ekonomi. Praktik ini memicu perdebatan luas karena dianggap berisiko tinggi dan dapat menimbulkan bahaya serius, baik bagi pelaku maupun lingkungan sekitar. Artikel ini akan mengupas secara sederhana mengenai apa itu sel aki, mengapa membongkarnya berbahaya, dan mengapa isu ini menjadi kontroversial di masyarakat.
Aki adalah sumber listrik yang banyak digunakan di kendaraan seperti mobil dan motor. Di dalamnya terdapat cairan kimia berbahaya seperti asam sulfat serta logam berat seperti timbal. Sel aki sendiri merupakan bagian dalam aki yang menyimpan energi listrik melalui proses kimia. Setiap aki biasanya terdiri dari beberapa sel yang bekerja bersama untuk menghasilkan arus listrik.
Banyak orang awam tidak menyadari bahwa membongkar sel aki secara sembarangan bisa sangat berbahaya. Berikut beberapa risiko utamanya:
Paparan Zat Kimia Beracun
Cairan di dalam aki, terutama asam sulfat, sangat korosif dan bisa menyebabkan luka bakar parah jika terkena kulit. Jika terhirup, uapnya juga bisa merusak saluran pernapasan.
Ledakan
Aki bisa meledak jika dibuka secara tidak tepat. Gas hidrogen yang dihasilkan selama proses kimia dalam aki sangat mudah meledak jika terkena percikan api atau percikan logam.
Kerusakan Lingkungan
Cairan dan logam berat dari aki yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Risiko Kebakaran
Jika bagian-bagian dari aki bersentuhan dengan logam lain atau terkena panas, bisa menyebabkan korsleting atau percikan api.
Di era media sosial, banyak orang mencoba eksperimen sendiri, baik karena rasa ingin tahu, ingin hemat, atau sekadar mengikuti tren. Beberapa video menunjukkan cara membuka aki untuk mengambil logam di dalamnya atau “menghidupkan” aki bekas agar bisa dipakai lagi. Padahal, tanpa pengetahuan dan alat pelindung yang memadai, tindakan ini sangat berbahaya.
Sebagian orang menganggap membongkar sel aki sebagai bentuk kreativitas atau upaya mandiri untuk menghemat biaya. Namun banyak ahli dan pihak berwenang mengingatkan bahwa keselamatan harus diutamakan. Mereka menekankan bahwa aki bekas sebaiknya dikembalikan ke tempat daur ulang resmi agar bisa ditangani secara aman.
Baca Juga: Satu Tips Rahasia Supaya Aki Tahan Lama
Di sisi lain, perdebatan ini membuka mata masyarakat tentang pentingnya edukasi teknis dan keselamatan. Pemerintah dan komunitas diharapkan lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang risiko membongkar perangkat elektronik atau kimiawi tanpa pengetahuan yang cukup.
Membongkar sel aki bukanlah hal sepele. Meski terlihat sederhana di video, risikonya sangat besar. Kesadaran akan bahaya ini penting agar tidak ada lagi korban luka atau kerusakan lingkungan akibat tindakan yang tampak “iseng” namun berpotensi fatal. Mari kita lebih bijak dan utamakan keselamatan dalam bertindak.
Aki adalah jantung kelistrikan motor. Tanpa aki yang sehat, motor tidak bisa distarter, lampu tidak menyala terang, dan sistem elektronik lainnya pun bisa bermasalah. Sayangnya, banyak orang yang menyimpan motornya dalam waktu lama—entah karena ditinggal mudik, tugas luar kota, atau memang jarang dipakai—tanpa tahu cara merawat aki agar tidak cepat soak. Padahal, aki yang dibiarkan begitu saja bisa rusak meskipun motor tidak dipakai sama sekali.
Berikut ini beberapa trik mudah dan efektif untuk menyimpan aki motor agar tetap awet meskipun motor tidak digunakan selama berbulan-bulan.
Langkah pertama yang paling penting adalah melepaskan kabel aki, terutama kabel negatif (-). Ini mencegah arus listrik mengalir ke sistem motor yang tetap "makan" daya meski motor mati, seperti alarm atau jam digital. Dengan melepaskan kabel aki, kamu bisa menghindari kebocoran arus listrik yang bisa bikin aki soak secara perlahan.
Sebelum motor disimpan lama, pastikan aki dalam kondisi terisi penuh. Aki yang kosong atau lemah saat disimpan akan lebih cepat rusak karena proses sulfatasi—yaitu menumpuknya kristal pada pelat aki yang bisa mengganggu kinerjanya.
Kamu bisa mengecek tegangan aki dengan voltmeter. Untuk aki motor 12 volt, pastikan tegangannya di kisaran 12,6V atau lebih. Kalau di bawah itu, sebaiknya dicas dulu dengan charger aki.
Kalau kamu berencana menyimpan motor lebih dari 1 bulan, isi ulang aki setiap 2–3 minggu sekali. Ini penting, terutama untuk aki basah, karena jenis ini lebih cepat kehilangan daya. Gunakan charger aki otomatis (trickle charger) yang bisa menjaga voltase tanpa overcharge.
Suhu ruangan juga berpengaruh besar terhadap daya tahan aki. Hindari menyimpan motor di tempat panas atau lembap, karena bisa mempercepat penguapan cairan aki dan merusak komponennya. Sebaiknya simpan di garasi yang teduh dan berventilasi baik.
Buat kamu yang masih pakai aki basah, jangan lupa cek ketinggian air aki sebelum menyimpan motor. Pastikan air aki berada di antara batas MIN dan MAX. Kalau kurang, tambahkan air aki murni (bukan air aki zuur). Ini membantu menjaga keseimbangan kimiawi di dalam aki.
Jika motormu masih memiliki kick starter, coba engkol motor setiap 1–2 minggu sekali. Ini membantu menggerakkan komponen mesin dan sedikit "menghidupkan" sistem aki, walaupun motor tidak benar-benar dihidupkan.
Merawat aki saat motor tidak digunakan itu penting untuk menghindari kerusakan dan pemborosan. Dengan melepas kabel aki, menjaga voltase, menyimpan di tempat yang tepat, dan melakukan pengecekan berkala, aki motor kamu bisa tetap prima meskipun ditinggal berbulan-bulan. Trik-trik ini tidak butuh alat khusus, cukup dengan kesadaran dan kebiasaan baik.
Ayo, rawat motormu dengan bijak—karena sedikit perhatian hari ini bisa menghindarkan kamu dari masalah besar besok!
Aki adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan, baik itu motor maupun mobil. Tanpa aki yang sehat, kendaraan tidak akan bisa menyala, lampu tidak akan terang, dan berbagai fitur kelistrikan bisa tidak berfungsi. Namun, banyak orang baru menyadari pentingnya aki saat kendaraan tiba-tiba tidak bisa distarter. Padahal, merawat aki itu tidak sulit, dan ada satu tips rahasia sederhana yang bisa membuat aki lebih awet: rutin memanaskan mesin kendaraan!
Ketika Anda menyalakan mesin kendaraan, alternator akan mulai bekerja untuk mengisi ulang daya aki. Ini sangat penting, karena aki secara alami kehilangan daya walaupun kendaraan tidak digunakan. Terutama jika kendaraan dibiarkan terlalu lama tidak dipakai, daya aki bisa berkurang drastis bahkan sampai habis, yang sering disebut "aki tekor".
Dengan memanaskan mesin secara rutin — cukup sekitar 5 hingga 10 menit setiap hari, atau paling tidak 3–4 kali dalam seminggu — alternator akan membantu menjaga daya aki tetap penuh. Kebiasaan sederhana ini sangat efektif untuk memperpanjang umur aki, terutama bagi Anda yang jarang menggunakan kendaraan sehari-hari.
Jika kendaraan dibiarkan terlalu lama tidak menyala, aki bisa kehilangan dayanya secara perlahan. Apalagi jika suhu sekitar lembap atau dingin, proses kehilangan daya bisa berlangsung lebih cepat. Begitu daya aki habis, kendaraan tidak akan bisa distarter, dan Anda harus melakukan jumper aki atau bahkan menggantinya — yang tentu saja mengeluarkan biaya tambahan.
Selain rutin memanaskan mesin, ada beberapa kebiasaan baik lainnya yang bisa Anda terapkan agar aki lebih tahan lama:
Menjaga aki agar tetap awet sebenarnya tidak sulit. Dengan hanya memanaskan kendaraan secara rutin, Anda sudah melakukan langkah besar untuk memperpanjang umur aki. Tips ini mungkin terdengar sederhana, tapi sangat efektif dan sering dilupakan oleh banyak orang.
Merawat kendaraan bukan hanya soal teknis, tapi juga soal kebiasaan yang baik. Semakin kita peduli terhadap hal-hal kecil seperti ini, semakin jarang kita mengalami masalah besar di jalan.
Sudah ganti aki baru, tapi mobil tetap mogok? Rasanya pasti bikin kesal dan bingung. Banyak orang mengira bahwa mengganti aki adalah solusi pasti ketika mobil sulit dinyalakan. Tapi kenyataannya, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan mobil mogok meskipun aki masih baru. Yuk, kita bahas satu per satu kesalahan umum yang sering terjadi!
Setiap mobil punya spesifikasi aki yang berbeda. Jika aki yang dipasang tidak sesuai (misalnya terlalu kecil atau tidak cocok dengan sistem kelistrikan mobil), maka performanya tidak akan maksimal. Aki baru pun bisa cepat drop dan tidak kuat untuk menghidupkan mesin.
đź”§ Tips: Pastikan memilih aki dengan kapasitas (Ampere-Hour / AH) dan jenis (basah atau kering) yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil.
Sering dianggap sepele, tetapi konektor aki yang kendor atau berkarat bisa menghambat aliran listrik. Akibatnya, meski aki masih baru dan bagus, mobil tetap tidak bisa menyala.
đź”§ Tips: Periksa kabel dan kutub aki. Pastikan semuanya terpasang kencang dan bersih dari karat atau kotoran.
Alternator adalah komponen yang mengisi ulang aki saat mobil menyala. Kalau alternator rusak, aki tidak akan terisi dengan baik, dan lama-lama aki habis meskipun baru diganti.
đź”§ Tips: Cek apakah lampu indikator aki di dashboard menyala saat mobil hidup. Jika ya, segera periksa alternator ke bengkel.
Perangkat tambahan seperti lampu tambahan, audio, atau alarm bisa jadi menyedot daya berlebih dari aki. Apalagi kalau ada kabel yang korslet, aki bisa cepat habis walau mobil belum digunakan lama.
đź”§ Tips: Jika merasa daya aki cepat habis, minta teknisi untuk memeriksa kelistrikan mobil secara menyeluruh.
Mobil yang jarang dinyalakan atau hanya digunakan untuk jarak dekat bisa membuat aki cepat lemah. Pasalnya, aki butuh waktu cukup lama agar bisa terisi penuh saat mobil berjalan.
đź”§ Tips: Usahakan menyalakan mobil secara rutin, setidaknya 2-3 kali seminggu. Jika tidak dipakai lama, bisa pakai alat charger aki atau lepas kabel negatifnya.
Aki baru belum tentu solusi satu-satunya untuk mobil mogok. Banyak faktor lain yang harus diperhatikan, mulai dari sistem kelistrikan, kebiasaan penggunaan mobil, hingga kondisi alternator. Kalau mobil mogok lagi meski aki masih baru, sebaiknya segera periksa ke bengkel terpercaya.